Senin, 01 Oktober 2012

Para Ahli Ingatkan ISU "KIAMAT 12 - 12 - 2012"


Loading image...

ReadNet 88 -  Jakarta - sumsi bahwa Bangsa Maya meramalkan akhir Kalender
Hitung Panjang (Long Count) sebagai saat kehidupan di dunia berakhir,
membuat tahun 2012, tepatnya tanggal 21 Desember menjadi momok untuk
sebagian orang.


Ada banyak skenario kiamat, dari badai matahari, pergeseran kutub bumi, atau tabrakan Bumi dengan Planet Nibiru.

Meski
dibantah berkali-kali masih ada saja yang ketakutan dan mempersiapkan
diri menuju akhir dunia, beberapa pengusaha memanfaatkan histeria itu
sebagai tambang duit, dengan menawarkan bunker anti-kiamat, misalnya.


Kurang
dari dua bulan menjelang hari-H, para ahli kembali mengingatkan, bahwa
peradaban yang muncul di Mesoamerika itu tak pernah meramalkan tentang
kiamat. Meski mengakui, Bangsa Maya memang gemar membuat ramalan.


Pada
Jumat 28 September 2012 lalu, para arkeolog, antropolog, dan ahli
lainnya mengadakan pertemuan di Merida, sebuah kota di selatan Meksiko.
Untuk membahas implikasi kalender Bangsa Maya, yang terdiri dari periode
394 tahun yang disebut baktun.


Para
ahli memperkirakan, sistem kalender yang bermula dari tahun 3114
Sebelum Masehi itu akan melewati 13 baktun atau 5.125 tahun sekitar 21
Desember mendatang. Mereka berpendapat 13 adalah angka signifikan bagi
Bangsa Maya. Akhir siklus itu bisa jadi tonggak sejarah, meski bukan
akhir masa.


Arkeolog
pemerintah Meksiko, Alfredo Barrera mengatakan Bangsa Maya memang
mencoba membuat prediksi namun lebih pada peristiwa kekeringan atau
wabah penyakit.


"Bangsa
Maya memang membuat ramalan, tetapi tidak dalam arti fatalistik,
melainkan tentang peristiwa yang dalam konsepsi sejarah, bisa berulang
di masa yang akan datang," kata Barrera, dari National Institute of
Anthropology and History.


Para
ahli seperti dimuat Daily Mail menekankan, Bangsa Maya kuno, yang
memiliki budaya menulis, astronomi, dan kuil yang kompleks berkembang
dari tahun 300 hingga 900 Masehi, sangat tertarik dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan masa depan, bahkan jauh melampaui masa 21
Desember 2012.


"Ada
banyak monumen kuno Bangsa Maya yang mengisahkan kejadian masa depan,
lebih jauh dari saat ini," kata Geoffrey Braswell, antropolog dari
University of California, San Diego.


Misalnya,
"Raja Palenque, K'inich Hanaab Pakal akan kembali ke bumi di masa
depan," kata Braswell. "Lebih jauh lagi, monumen yang lain bahkan
mengisahkan apa yang terjadi sebelum kalender Bangsa Maya tercipta, 3114
SM."


Hanya sedikit referensi yang ditemukan cocok dengan persamaan tahun 2012, itu pun tak ada yang mengacu pada kiamat.

Para
ahli senada, bahwa visi apokaliptik atau tentang kiamat justru umum
dalam masyarakat Barat dalam 1.000 tahun terakhir. Dipengaruhi ajaran
Kristen. "Tak ada kaitan antara prediksi kiamat dengan budaya Maya,"
kata Alexander Voss, antropolog University Of Quintana Roo, negara di
pantai Karibia Meksiko. "Perkiraan akhir zaman bukan sesuatu yang
berasal dari kebudayaan Maya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar