Inilah Cara Deteksi Kesehatan Lewat Lidah
Tubuh sering memberi petunjuk visual yang memperlihatkan kondisi kesehatan. Selain lewat kuku, urin, bibir, dan mata, seseorang bisa mendeteksi adanya gangguan kesehatan dengan memperhatikan perubahan warna lidah.
Tak heran ketika seseorang berobat, dokter sering meminta menjulurkan lidah untuk membantu diagnosis.
Dilansir Yahoo! Healthline, lidah menyimpan sejumlah indikator yang dapat memberikan petunjuk sejumlah gangguan kesehatan. Apa saja indikator itu?
Bisul lidah
Lidah diselimuti dengan lapisan papillae, berupa bintil-bintil kecil yang membantu mencecap rasa. Lapisan ini rentan meradang atau sakit akibat trauma ringan, demam, atau gejala flu lainnya. Lumrah jika seseorang mengalaminya dalam hitungan hari.
Namun, jika berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan lebih sebulan tanpa tanda-tanda kesembuhan, segera periksa ke dokter. Radang lidah yang berlangsung lama menjadi salah satu gejala kanker mulut.
Lidah berselaput lapisan putih tebal
Julurkan lidah. Jika melihat lapisan putih di permukaan atas lidah, waspadai adanya peradangan atau infeksi yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Lapisan putih ini biasanya terbentuk akibat pertumbuhan bakteri berlebihan yang memicu infeksi. Bisa juga menunjukkan adanya gangguan pencernaan.
Lidah berwarna gelap
Kondisi ini bisa menandakan peredaran darah yang tidak lancar. Penyebabnya antara lain bisa karena stres kronis, atau sedang mengalami nyeri tubuh kronis.
Lidah memiliki lapisan kuning
Menandakan panas tubuh yang berlebihan, karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol, makanan pedas, mengalami stres emosional dalam jangka panjang, atau akibat merokok. Perubahan warna ini juga bisa menunjukkan adanya gangguan lambung atau infeksi jamur dan bakteri.
Ujung lidah berwarna merah terang
Menunjukkan stres, gelisah, cemas, dan sulit tidur.
Lidah berbulu
Seseorang mungkin pernah merasa lidah seperti berbulu saat bangun tidur atau mulut kering. Ini adalah bagian dari papillae yang terbuat dari keratin, material yang ditemukan di rambut. Kondisi ini biasanya terjadi ketika ada infeksi bakteri. Terlalu banyak mengasup antibiotik juga sering menjadi pemicu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar