Sebuah gambar yang dirilis oleh NASA menunjukkan sebuah gerhana matahari yang diklaim belum pernah Anda saksikan sebelumnya. Melalui bantuan Solar Dynamics Observatory (SDO) dan data Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA, ilmuwan badan antarika Amerika Serikat ini mengemas penampakkan objek luar angkasa tersebut agar lebih menarik.
Dilansir Universetoday, Kamis (13/6/2013), ini merupakan pertama kalinya gambar gerhana matahari 'dramatis' diciptakan. Gambar tersebut menunjukkan Bulan dengan tampilan tiga dimensi yang menutupi sebagian area Matahari.
Scott Wiessinger dan Ernie Wright dari Goddard Space Flight Center’s Scientific Visualization Studio menggunakan data SDO dan LRO. Mereka menciptakan sebuah model Bulan yang dicocokkan dengan perspektif SDO dari transi lunar pada 7 Oktober 2010.
Mereka harus secara tepat mencocokkan data dengan waktu yang tepat, serta sudut pandang untuk kedua pesawat luar angkasa yang terpisah. Sehingga, hasil akhir dari tampilan Matahari dan Bulan ini bisa terlihat sangat realistis.
"Hasilnya terlihat sangat rapi," ungkap Wiessinger. Ia mengatakan, gambar ini merupakan contoh yang bagus melalui data gambar SDO, yang melibatkan ketepatan posisi pesawat luar angkasa, informasi tentang Bulan, peta elevasi permukaan Bulan dan lain-lain.
Data gambar dari kedua pesawat luar angkasa (SDO dan LRO) ini memiliki resolusi yang tinggi. Jika dilakukan zoom pada gambar LRO, maka akan terlihat topografi Bulan seperti gunung dan kawah.
Gambar ini menunjukkan apa saja yang bisa terlihat di Bulan dari luar angkasa. Ini diklaim merupakan
pemandangan unik dan menyeluruh yang pernah diciptakan.Dilansir Universetoday, Kamis (13/6/2013), ini merupakan pertama kalinya gambar gerhana matahari 'dramatis' diciptakan. Gambar tersebut menunjukkan Bulan dengan tampilan tiga dimensi yang menutupi sebagian area Matahari.
Scott Wiessinger dan Ernie Wright dari Goddard Space Flight Center’s Scientific Visualization Studio menggunakan data SDO dan LRO. Mereka menciptakan sebuah model Bulan yang dicocokkan dengan perspektif SDO dari transi lunar pada 7 Oktober 2010.
Mereka harus secara tepat mencocokkan data dengan waktu yang tepat, serta sudut pandang untuk kedua pesawat luar angkasa yang terpisah. Sehingga, hasil akhir dari tampilan Matahari dan Bulan ini bisa terlihat sangat realistis.
"Hasilnya terlihat sangat rapi," ungkap Wiessinger. Ia mengatakan, gambar ini merupakan contoh yang bagus melalui data gambar SDO, yang melibatkan ketepatan posisi pesawat luar angkasa, informasi tentang Bulan, peta elevasi permukaan Bulan dan lain-lain.
Data gambar dari kedua pesawat luar angkasa (SDO dan LRO) ini memiliki resolusi yang tinggi. Jika dilakukan zoom pada gambar LRO, maka akan terlihat topografi Bulan seperti gunung dan kawah.
Gambar ini menunjukkan apa saja yang bisa terlihat di Bulan dari luar angkasa. Ini diklaim merupakan
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar